ANNYEONG HASSEO, WELLCOME to ELDA's World

Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Kamis, 25 Oktober 2012

WASPADAI ZAT ADITIF BERBAHAYA PADA MAKANAN RINGAN




DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PANGGUL
Jln.P.Sudirman 87, Panggul Trenggalek 




PENGARUH CAHAYA MATAHARI TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI HITAM

PENGARUH CAHAYA MATAHARI
TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI HITAM

 pizap.com10.154569355305284261347782168604.jpg

XI IPA 3

BETI LESTARI
ELDA SULISTYANINGRUM
ENDAH MUSTIKASARI
SITI QOMARIYAH
PRAHARDIAN ADE P.

logo smanepa.jpg
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 PANGGUL
Jln.P.Sudirman 87, Panggul Trenggalek



KATA PENGANTAR
 Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmad dan hidayah-Nya laporan ini selesai pada waktunya. Adapun tujuan dari laporan praktikum ini adalah sebagai tugas yang hasil akhirnya diserahkan kepada guru pembimbing Biologi.
Hasil penelitian yang kami lakukan selama sepuluh hari ini, diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang bermanfaat dan tambahan bahan belajar. Penelitian ini berisi tentang teori pertumbuhan yang mengacu pada pengaruh cahaya, serta metode-metode penelitian yang telah kami susun secara rinci.
            Terima kasih kepada Bu Andri yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam langkah-langkah percobaan serta penyusunan laporan penelitian ini.
            Kami yakin hasil laporan penelitian kami ini masih banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca semuanya, demi kesempurnaan laporan maupun tugas-tugas kami yang selanjutnya. Mohon maaf apabila ada penulisan kata yang salah. Karena penulis sebagai mana manusia pada umumnya yang selalu memiliki banyak salah dan kekurangan.















DAFTAR ISI
Halaman Judul            ……….........................................................................................................1
Kata Pengantar           …………………………………………………………………………….2
Daftar Isi                     …………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
            Latar Belakang Penelitian       …………………………………………………………….4
            Rumusan Masalah                   …………………………………………………………….4
            Hipotesa                                  …………………………………………………………….4
            Tujuan Penelitian                    …………………………………………………………….5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
            Pertumbuhan Dan Perkembangan       …………………………………………………….6
            Perkecambahan                                   …………………………………………………….6
Hormon                                               …………………………………………………….6
Cahaya Matahari                                 …………………………………………………….7
Kedelai Hitam                                     …………………………………………………….7
Penelitian Sebelumnya                        …………………………………………………….7
BAB III METODE PENELITIAN
            Alat Dan Bahan          …………………………………………………………………….9
            Variabel                       …………………………………………………………………….9
            Cara Kerja Penelitian …………………………………………………………………….9
            Tempat Penelitian       …………………………………………………………………...10
            Waktu Penelitian         …………………………………………………………………...10
            Cara Pengambilan Data          …………………………………………………………...10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
            Hasil Penelitian           …………………………………………………………………...12
            Pembahasan                …………………………………………………………………...14
BAB V PENUTUP
            Kesimpulan                 …………………………………………………………………...17
            Saran                           …………………………………………………………………...17
Daftar Pustaka                        …………………………………………………………………...18
Lampiran                                 …………………………………………………………………...19


BAB I
PENDAHULUAN
1.         Latar Belakang Penelitian
Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati dengan kandungan 39%. Kedelai merupakan sumber protein yang paling murah di Dunia. Dan juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan, pakan ternak, dan keperluan industry. Dewasa ini, kebutuhan akan kedelai semakin meningkat. Oleh karena itu, agar masyarakat dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kedelai, mereka harus mengetahui faktor-faktor  apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan kedelai. Salah satunya adalah cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup, terutama bagi tanaman yang melakukan fotosintesis.
Mungkin sebagian orang belum mengerti tentang seberapa besar pengaruh cahaya  matahari terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh karena itu kami memilih permasalahan ini untuk bahan penelitian dan percobaan. Selain untuk membuktikan teori-teori mengenai faktor eksternal pertumbuhan juga untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah di bawah ini.

2.         Rumusan Masalah
a)      Adakah pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai?
b)      Bagaimanakah perbedaan antara tanaman kedelai yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari dan yang diletakkan di tempat gelap?
c)      Manakah pertumbuhan tanaman yang lebih baik?

3.         Hipotesa
Ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kedelai. Cahaya matahari sangat mempengaruhi kinerja hormon auksin. Dan hormon auksin itu seindiri, mempunyai peran yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang diletakkan ditempat gelap akan tumbuh dengan cepat, namun tanaman ini akan mengalami etiolasi. Sedangkan tanaman yang diletakkan ditempat terkena cahaya matahari akan tumbuh normal, batangnya kokoh, berdaun tebal, hijau dan segar, meskipun pertumbuhannya berjalan lebih lambat.
Pertumbuhan kedelai yang diletakkan di tempat yang mendapat cahaya matahari akan tumbuh lebih baik, daripada kedelai yang diletakkan ditempat gelap.

4.         Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai.




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Pertumbuhan dan Perkembangan
Jenis pertumbuhan dan perkembangan :
a)      Pertumbuhan primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang dan akar bertambah tinggi/panjang, dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal.
b)      Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar karena adanya pembelahan pada jaringan meristem apikal.
B.     Perkecambahan
-        Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan dengan posisi kotiledon berada di atas permukaan tanah. Pada tumbuhan dikotil. Contoh; kacang hijau, kedelai
-        Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan dengan posisi kotiledon tetap berada di dalam tanah. Pada tumbuhan monokotil. Contoh; padi, jagung.
v  Proses perkecambahan
1)      Penyerapan air oleh biji (imbisi).
2)      Air dalam biji akan mengaktifkan enzim-enzim.
3)      Enzim akan mengaktifkan metabolisme dalam tubuh tumbuhan.
4)      Metabolism tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan energy yang menyebabkan terjadinya perkecambahan.
C.     Hormon
Hormon yang berpengaruh pada percobaan ini adalah hormon auksin, yang diproduksi dibagian koleoptil ujung tunas. Pada tunas batang, auksin berkumpul di bawah permukaan batang, sehingga sel-selnya tumbuh lebih cepat.
Auksin yang terkena sinar matahari akan rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru menghambat pembelahan sel-sel, sehingga batng yang terkena sinar matahari akan tumbuh lebih lambat.

D.    Cahaya Matahari
Cahaya merupakan faktor utama sebagai energy dalam fotosintesis. Kekurangan cahaya dapat menyebabkan etiolasi, dimana batang tanaman akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berwarna putih pucat. Stomata tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dengan jumlah yang banyak, dibandingkan dengan tanaman yang tidak mendapat cahaya. Akar tanaman yang terkena cahaya juga lebih lebat.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks dan Borthwick tahun 1984 menunjukkan bahwa cahaya yang berpengaruh terhadap perumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan dengan spectrum inframerah yang panjang gelombngnya 730nm memberikan pengaruh yang berlawanan. Substansi yang merespon terhadap spectrum cahaya adalah fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus yang mengabsorbsi cahaya.
Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama khidupan tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda adalah dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada keadaan cahaya yang terik.
E.     Kedelai Hitam
Kedelai hitam atau yang dikenal dengan nama latin Glycine max (L) Merrit ini memiliki kandungan protein 37-41 persen dan juga kandungan lemak 11-21 persen. Kandungan asam amino glutamate pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi dari pada kedelai kuning. Fungsi kedelai hitam dalam kesehatan antara lain sebagai antioksidan, penurun kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung koroner, pelancar pencernaan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi kerusakan ginjal, mencegah anemia, menghambat virus yang mengakibatkan penyakit pernapasan, mengontrol pertumbuhan berat badan hingga 50% dan terbukti memperbaiki fungsi otak.
F.      Penelitian sebelumnya oleh Dyah Ayu Gayatri SMA 2 Padang
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun factor lain ikut mempengaruhi. Ditinjau dari factor cahaya, dibuktikan bahwa kedelai yang diletakkan di daerah bersintesis cahaya kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan kedelai yang diletakkan di tempat bersintesis cahaya banyak atau terang. Dengan itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan merangsang perpanjangan sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi tumbuhan yang baik akan dialami oleh kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak, yaitu tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau, namun batang lebih pendek.
























BAB III
METODE PENELITIAN
A.    Alat dan Bahan
a)      Alat
1.      Gelas plastic berwarna transparan 6 buah berukuran sama
2.      Kapas purih sebagai media tanam
3.      Air, untuk menyiram tanaman
4.      Penggaris, untuk mengukur pertumbuhan (tinggi batang maupun panjang akar)
5.      Alat tulis, untuk mencatat hasil pengamatan
b)      Biji kedeai hitam sebanyak 24 biji dengan ukuran hampir sama
B.     Variabel
a)      Variabel bebas : intensitas cahaya. Diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan tempat gelap.
b)      Variabel terikat           :
ü  Pertumbuhan kecambah
ü  Panjang batang dan panjang akar
ü  Jumlah daun dan jumlah akar
ü  Lebar daun dan warna daun
ü  Kecepatan tumbuh dan kecepatan berkecambah
c)      Variabele kontrol        :
·         Lama perendaman
·         Jenis biji (kedelai hitam)
·         Media tanam
C.     Cara Kerja Penelitian
1)      Menyiapkan alat dan bahan
2)      Merendam biji kedelai selama kurang ledih 15 menit, kedalam 100ml air. Perendaman ini dilakukan untuk memecah dormansi biji yang akan ditanam.
3)      Memilih biji kedelai yang terendam di air, yang menandakan kualitasnya baik.
4)      Memasukkan masing-masing 4 biji kedelai pada gelas plastic yang telah diberi kapas basah dan diberi air hingga kapasnya terendam.
5)      Meletakkan masing-masing gelas plastic pada tempat yang berbeda. Tiga gelas plastic diletakkan di tempat yang terkena cahaya matahari, dan tiga lainnya diletakkan di tempat gelap.
6)      Menyiram tanaman secara rutin setiap hari sambil diamati untuk kemudian didata dan dicatat hasilnya.
7)      Yang terakhir adalah merangkum hasil penelitian dan menarik kesimpulannya setelah 10 hari melakukan percobaan.

D.    Tempat Penelitian
Penelitian yang dilakukan secara berkelompok ini dilakukan di rumah salah satu anggota kelompok untuk diamati bersama-sama.
E.     Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 10 hari. Dimulai dari hari Selasa tanggal 28 Agustus pukul 04.00 WIB sampai dengan hari kamis tanggal 6 September pukul 04.00 WIB.
F.      Cara Pengambilan Data
Penelitian ini akan diamati dan dicatat datanya secara berkala setiap sehari sekali atau 24 jam. Sebagai pelengkap data, akan disertakan foto yang diambil dalam setiap pengamatan. 
a)      Tabel pengamatan
kelompok
biji kedelai
berkecambah pada hari . . .


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A1











A2











A3










B
B1











B2











B3











kelompok
biji kedelai
Panjang pada hari ke . . .


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A1











A2











A3










B
B1











B2











B3











            Table di bawah ini akan diisi setelah hari ke-10 atau percobaan selesai.
Pertumbuhan
kelompok A
kelompok B
A1
A2
A3
B1
B2
B3
tinggi batang






panjang daun






jumlah daun






panjang akar






Perkembangan
Deskripsi
warna daun

warna batang

keadaan daun

keadaan akar


b)      Rancangan percobaan
1.      Perlakuan
A   = mendapat cahaya
B   = tidak mendapat cahaya
2.      Ulangan
v  Dalam percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.
Oval: B3Oval: B2Oval: B1Oval: A3Oval: A2Oval: A1Contoh gambar :




                                          Keterangan :         A1 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 1
                                                                        A2 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 2
                                                                        A3 = perlakuan mendapat cahaya ulangan 3
                                                                        B1 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 1
                                                                        B2 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 2
                                                                        B3 = perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil penelitian
kelompok
biji kedelai
berkecambah pada hari . . .


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A1
a










A2

a









A3
a









B
B1
a










B2
a










B3
a









           
            Berdasarkan tabel  yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut rata-rata hampir semua tanaman terjadi perkecambahan pada hari pertama, kecuali pada tanaman A2. Perkecambahannya sedikit lebih lambat, yaitu pada hari ke-2. Perkecambahan pada tempat gelap terhitung cepat dengan tinggi tanaman berkembang cukup pesat. Pada perkecambahan yang terjadi, calon akar yang lebih dulu menampakkan wujudnya, dan mengalami pemanjangan namun belum memiliki cabang-cabang akar.


kelompok
biji kedelai
Panjang pada hari ke . . .


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
A1
0,5
1,2
1,5
3,5
4
5
6.5
10,5
13
14,5

A2
0
0,5
1,5
3,5
5,5
7
8,5
11
12,5
13,5

A3
0,35
1,2
2
2,5
2,5
2,5
3
4
4
5
B
B1
0,25
2
4,5
11
14
19
21,5
23
27,5
29

B2
0,3
1,7
5,1
12
19,5
21
24
26,5
35
34,5

B3
0,5
1,5
3,9
11
15
17,2
18
19
22,5
27

            Dari tabel di atas diperoleh perhitungan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif. Pertumbuhan yang dihitung dalam cm tersebut, menunjukkan bahwa ada laju pertumbuhan yang sangat berbeda antara pertumbuhan tanaman di tempat terang (A1, A2, A3) dan pertumbuhan tanaman di tempat gelap (B1, B2, B3). Agar perbedaan tersebut lebih jelas, maka dibuat grafik dari salah satu hasil percobaan di tempat terang A2 dan salah satu hasil percobaan di tempat gelap B2. Berikut ini grafiknya.
            Perbedaanpertumbuhan tanaman terlihat sangat jelas. Kita dapat melihat laju pertumbuhan dari tanaman yang diletakkan di tempat terang lebih lambat daripada pertumbuhan tanaman yang diletakkan di tempat gelap. Namun di tempat gelap pertumbuhan cenderung tidak konstan atau kadang pertambahan tingginya sangat besar kadang relatif sedikit, berbeda dengan pertumbuhan tanaman di tempat terang yang pertambahan tingginya stabil.
            Dan berikut ini adalah tabel yang memuat tentang rata-rata kecepatan tumbuh pada masing-masing tanaman.
Tanaman kedelai
Kecepatan tumbuh rata-rata
A1
7.125
A2
6
A3
3.6
B1
16.33333
B2
23
B3
18





Pertumbuhan
kelompok A
kelompok B
A1
A2
A3
B1
B2
B3
tinggi batang
14,5
13,5
5
29
34,5
27
panjang daun
1,7
2
1,3



jumlah daun
2
2
2
2
2
2
jumlah akar
25
13,5
5
29
34,5
27
Perkembangan
Deskripsi
warna daun
Daun tanaman A berwarna hijau sedangkan B berwarna pucat
warna batang
Batang tanaman A berwarna hijau sedangkan tanaman B berwarna putih pucat
keadaan batang
Batang tanaman A kuat sedangkan tanaman B rapuh dan mudah patah
keadaan akar
Akar tanaman A jumlahnya lebih banyak, sedangkan B akarnya lebih panjang

            Tabel diatas adalah tabel yang diisi setelah penelitian selama sepuluh hari selesai dilakukan. Guna melengkapi data-data hasil pengamatan dan mempermudah uraian pembahasan.
B.     Pembahasan
Pada hari pertama percobaan pada kelompok tanaman A dan B sudah terjadi perkecambahan kecuali pada tanaman A2. Calon akar mulai tumbuh pada hari pertama ini. Hari kedua waktunya bagi tanaman A2 untuk berkecambah. Sedangkan kelompok tanaman A dan B mulai mengalami pemanjangan akar. Hari selanjutnya, yaitu hari ketiga, tanaman A dan B menunjukkan kecepatan tumbuh mereka. Pada tanaman kelompok A yang pertumbuhannya lambat, hanya mengalami rata-rata 0,5cm pertambahan tinggi sedangkan tanaman kelompok B yang pertumbuhannya cepat mengalami pertambahan tinggi dengan rata-rata  4cm. Pada hari ke empat akar tanaman A1, A2, B1, B2, B3 mengalami percabangan atau menjadi akar searabut. Berkisar dari 3 hingga 6 jumlah akar. Pada hari ke lima, daun mulai tumbuh pada tanaman A1, A2, B2 dengan jumlah satu dan dua pada tanaman A2 dan B2. Namun, dari ke empat tanaman kedelai yang ditanam pada masing-masing media tanam B1 dan B2 patah. Pertumbuhan pesat yang terjadi pada tanaman B adalah pada hari ke empat dimana pertambahan panjangnya mencapai 7cm .sedangkan untuk tanaman A pertambahan panjang yang cepat juga terjadi pada hari ke empat, dengan pertambahan panjang sebesar 2cm. Dan pada hari ke sepuluh tercatat tanaman yang memiliki ukuran paling panjang adalah tanaman B2 dengan panjang 34,5cm, sedangkan jumlah akar paling banyak adalah tanaman A1 dengan jumlah 25 percabangan akar, dan daun terlebar pada tanaman B2 dengan lebar 1,5 cm. Untuk kecepatan tumbuh tanaman B2 memiliki kecepatan tumbuh yang sangat cepat dengan rata-rata 23cm, dan tanaman A3 menjadi tanaman dengan kecepaatan tumbuh paling lambat yakni dengan rata-rata 3,6cm saja.

Percobaan ini berhubungan dengan pertumbuhan tanaman kedelai dengan cahaya matahari. Bila dilihat dari tabel-tabel hasil penelitian diatas, setiap percobaan pada tanaman A dan tanaman B menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Yang pertama akan kita bahas adalah tinggi tanaman. Meskipun pada hari pertama belum menunjukkan adanya perbedaan tersebut, namun pada hari ke tiga dan seterusnya perbedaan itu sangat jelas terlihat. Pada tanaman A (tanaman yang mendapatkan cahaya matahari) pertumbuhannya berlangsung lambat. Pertambaahan tinggi dari hari pertama sampai hari ke sepuluh juga stabil. Sedangkan tanaman B (tanaman yang tidak mendapat cahaya matahari) pertumbuhannya sangat cepat fase pertumbuhan dari tanaman B seperti fase awal, fase log dan fase perlambatannya jelas terlihat. Perbedaan laju pertumbuhan ini disebabakan oleh hormon auksin yang bekerja pada kedua tumbuhan. Pada tanaman A hormon auksinnya rusak sehingga pembelahan sel pada daerah pemanjanjangan batang terhambat, dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih lambat. Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis. Sehingga tanaman B yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat dengan batang yang lebih panjang.
Meskipun pemanjangan batang pada tanaman kelompok B tumbuh lebih cepat, namun batang tanaman tersebut berwarna putih pucat dan kurus sehingga sangat rentan patah.  Karena tidak sekokoh batang tanaman A maka batangnya tidak lurus memanjang, melainkan sedikit membengkok. Berbeda sekali dengan batang tanaman A. Batang tanaman A sangat kuat dan berwarna hijau segar, meskipun pertumbuhan memanjangnya sangat lambat dibandingkan dengan tanaman B. Batang hijau dan kokoh pada tanaman A dikarenakan terjadinya proses fotosintesis dalam kloropas tanaman. Sedangkan pada tanaman B fotosintesis tidak terjadi sehingga tanaman akan berwarna putih pucat.
Demikian pula pada daun tanaman A berwarna hijau dan lebih lebar, dibandingkan dengan daun  tanaman B yang ukurannya sedikit lebih kecil dari daun tanaman A, dengan warna daun yang menyerupai batangnya yaitu putih pucat. Hal ini dipengaruhi karena adanya perbedaan stomata. Stomata tanaman A berukuran kecil dan berjumlah banyak yang tersebar merata pada daun, sedangkan stomata pada tanaman B jumlahnya sangat sedikit. Sehingga fotosintesis yang terjadi pada tanaman A berlangsung dengan baik sedangkan daun pada tanaman B tidak mengalami fotosintesis sama sekali karena tidak ada intensitas cahaya yang diterima oleh tanaman tersebut. Hal ini mengakibatkan kloroplas yang terdapat pada daun tidak dapat bekerja dengan baik sehingga pigmen warna hijau (pigmen Klorofil) tidak dapat dihasilkan, berbeda dengan tanaman A.
Keadaan batang dari kedua tanaman ini yaitu tanaman A dan B juga menunjukkan adanya perbedaan yang kasat mata. Yang pertama adalah jumlah. Dari segi jumlah, akar tanaman A memiliki percabangan akar yang jumlahnya lebih banyak dari akar tanaman B. Namun dari segi ukuran, akar tanaman B lebih panjang daripada akar tanaman A. Karena fotosintesis yang berguna sebagai penghasil zat makanan tidak terjadi pada tanaman B, maka akar yang berfungsi sebagai penggantinya dengan menyerap unsur-unsur hara dan air dari media tanam. Tanaman akan memperpanjang ukuran akarnya untuk menjangkau unsur-unsur hara yang lebih jauh.




















BAB V
PENUTUP
    1.         Kesimpulan
Dari percobaan diatas sesuai dengan hipotesa yang telah dibuat pada awal makalah. Cahaya matahari sangat berperan penting terhadap tumbuh kembang tanaman. Cahaya matahari dapat merusak auksin dan menghambat pertumbuhan, namun sangat membantu proses fotosintesis yang sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga tanaman berkembang sempurna dengan daunnya yang hijau, batang yang kokoh meskipun batangnya lebih pendek . Sedangkan kekurangan cahaya matahari akan mengalamai etiolasi karena terlalu banyak mengandung hormon auksin yang terus menerus melakukan pemanjangan sel, dan tanpa cahaya matahari tanaman  tidak dapat berfotosintesis dengan baik sehingga tanaman tidak tumbuh menjadi hijau segar melainkan berwarna putih pucat.
    2.         Saran
Dalam melakukan percobaan ini agar hasilnya benar-benar sesuai dengan yang diharapkan maka sebaiknya meletakkan tanaman pada tempat yang benar-benar terkena cahaya selama kurang lebih 11 jam dalam sehari dan tempat yang benar-benar-benar gelap tanpa cahaya apapun termasuk cahaya lampu selama kurang lebih 23 jam sehari. Pengukuran harus seakurat mungkin agar tidak terjadi kesalahan dalam pengakumulasian data. Semakin lama percobaan dilakukan semakin baik pula hasil yang akan diperoleh. Pastikan melakukan penyiraman secara teratur, jangan sampai tanaman menjadi kering dan mati.










Daftar Pustaka




















Lampiran
            Informasi yang mendukung data hasil penelitian ini selain berupa tabel dan grafik juga dilampirkan foto-foto selama percobaan berlangsung. Gambar disisi sebelah kiri adalah tanaman A2 sedangkan di sebelah kanan adalah tanaman B2.
A day 1.jpgB day 1.jpg
A day two.jpgB day two.jpg
A day three.jpgB day three.jpg
A day 4.jpgB day 4.jpg
A day 5.jpgB day 5.jpg
A day 6.jpgB day 6.jpg
A day 8.jpgB day 8.jpg
A day 9.jpgBday 9.jpg
A day 10.jpgB day 10.jpg
IMG0190A.jpg