PENGARUH CAHAYA MATAHARI
TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI HITAM
XI
IPA 3
BETI
LESTARI
ELDA
SULISTYANINGRUM
ENDAH
MUSTIKASARI
SITI
QOMARIYAH
PRAHARDIAN
ADE P.
DINAS PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
SMA
NEGERI 1 PANGGUL
Jln.P.Sudirman
87, Panggul Trenggalek
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas
rahmad dan hidayah-Nya laporan ini selesai pada waktunya. Adapun tujuan dari
laporan praktikum ini adalah sebagai tugas yang hasil akhirnya diserahkan kepada
guru pembimbing Biologi.
Hasil penelitian yang
kami lakukan selama sepuluh hari ini, diharapkan dapat menjadi sumber referensi
yang bermanfaat dan tambahan bahan belajar. Penelitian ini berisi tentang teori
pertumbuhan yang mengacu pada pengaruh cahaya, serta metode-metode penelitian
yang telah kami susun secara rinci.
Terima kasih kepada Bu Andri yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam langkah-langkah percobaan serta
penyusunan laporan penelitian ini.
Kami yakin hasil laporan penelitian
kami ini masih banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca semuanya, demi kesempurnaan laporan maupun
tugas-tugas kami yang selanjutnya. Mohon maaf apabila ada penulisan kata yang
salah. Karena penulis sebagai mana manusia pada umumnya yang selalu memiliki
banyak salah dan kekurangan.
DAFTAR
ISI
Halaman Judul ……….........................................................................................................1
Kata Pengantar …………………………………………………………………………….2
Daftar Isi …………………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN
Latar
Belakang Penelitian …………………………………………………………….4
Rumusan
Masalah …………………………………………………………….4
Hipotesa
…………………………………………………………….4
Tujuan
Penelitian …………………………………………………………….5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pertumbuhan
Dan Perkembangan …………………………………………………….6
Perkecambahan
…………………………………………………….6
Hormon …………………………………………………….6
Cahaya Matahari …………………………………………………….7
Kedelai Hitam …………………………………………………….7
Penelitian Sebelumnya
…………………………………………………….7
BAB III METODE PENELITIAN
Alat
Dan Bahan …………………………………………………………………….9
Variabel
…………………………………………………………………….9
Cara
Kerja Penelitian …………………………………………………………………….9
Tempat
Penelitian …………………………………………………………………...10
Waktu
Penelitian …………………………………………………………………...10
Cara
Pengambilan Data …………………………………………………………...10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian …………………………………………………………………...12
Pembahasan
…………………………………………………………………...14
BAB V PENUTUP
Kesimpulan
…………………………………………………………………...17
Saran
…………………………………………………………………...17
Daftar Pustaka …………………………………………………………………...18
Lampiran …………………………………………………………………...19
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang Penelitian
Kedelai merupakan salah satu sumber
protein nabati dengan kandungan 39%. Kedelai merupakan sumber protein yang
paling murah di Dunia. Dan juga dapat diolah menjadi berbagai macam produk
pangan, pakan ternak, dan keperluan industry. Dewasa ini, kebutuhan akan
kedelai semakin meningkat. Oleh karena itu, agar masyarakat dapat
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman kedelai, mereka harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan
kedelai. Salah satunya adalah cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi
yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup, terutama bagi tanaman yang
melakukan fotosintesis.
Mungkin sebagian orang belum mengerti
tentang seberapa besar pengaruh cahaya
matahari terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Oleh
karena itu kami memilih permasalahan ini untuk bahan penelitian dan percobaan.
Selain untuk membuktikan teori-teori mengenai faktor eksternal pertumbuhan juga
untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah di bawah ini.
2.
Rumusan Masalah
a) Adakah
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai?
b) Bagaimanakah
perbedaan antara tanaman kedelai yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya
matahari dan yang diletakkan di tempat gelap?
c) Manakah
pertumbuhan tanaman yang lebih baik?
3.
Hipotesa
Ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kedelai. Cahaya matahari sangat mempengaruhi kinerja hormon auksin.
Dan hormon auksin itu seindiri, mempunyai peran yang sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman. Intensitas cahaya matahari yang diterima tanaman sangat
berpengaruh terhadap laju pertumbuhan tanaman.
Tanaman yang diletakkan ditempat gelap
akan tumbuh dengan cepat, namun tanaman ini akan mengalami etiolasi. Sedangkan
tanaman yang diletakkan ditempat terkena cahaya matahari akan tumbuh normal,
batangnya kokoh, berdaun tebal, hijau dan segar, meskipun pertumbuhannya
berjalan lebih lambat.
Pertumbuhan kedelai yang diletakkan di
tempat yang mendapat cahaya matahari akan tumbuh lebih baik, daripada kedelai
yang diletakkan ditempat gelap.
4.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan biji kedelai.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Pertumbuhan
dan Perkembangan
Jenis
pertumbuhan dan perkembangan :
a) Pertumbuhan
primer
Pertumbuhan yang menyebabkan batang dan
akar bertambah tinggi/panjang, dengan pembelahan sel di daerah meristem apikal.
b) Pertumbuhan
sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan
batang bertambah lebar karena adanya pembelahan pada jaringan meristem apikal.
B. Perkecambahan
-
Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan dengan posisi kotiledon
berada di atas permukaan tanah. Pada tumbuhan dikotil. Contoh; kacang hijau,
kedelai
-
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan dengan posisi kotiledon
tetap berada di dalam tanah. Pada tumbuhan monokotil. Contoh; padi, jagung.
v Proses
perkecambahan
1) Penyerapan
air oleh biji (imbisi).
2) Air
dalam biji akan mengaktifkan enzim-enzim.
3) Enzim
akan mengaktifkan metabolisme dalam tubuh tumbuhan.
4) Metabolism
tersebut akan menghasilkan bahan makanan dan energy yang menyebabkan terjadinya
perkecambahan.
C. Hormon
Hormon yang berpengaruh pada percobaan
ini adalah hormon auksin, yang diproduksi dibagian koleoptil ujung tunas. Pada
tunas batang, auksin berkumpul di bawah permukaan batang, sehingga sel-selnya
tumbuh lebih cepat.
Auksin yang terkena sinar matahari akan
rusak dan berubah menjadi suatu zat yang justru menghambat pembelahan sel-sel,
sehingga batng yang terkena sinar matahari akan tumbuh lebih lambat.
D. Cahaya
Matahari
Cahaya merupakan faktor utama sebagai
energy dalam fotosintesis. Kekurangan cahaya dapat menyebabkan etiolasi, dimana
batang tanaman akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berwarna putih
pucat. Stomata tanaman yang terkena cahaya lebih kecil dengan jumlah yang
banyak, dibandingkan dengan tanaman yang tidak mendapat cahaya. Akar tanaman
yang terkena cahaya juga lebih lebat.
Penelitian yang dilakukan oleh Hendricks
dan Borthwick tahun 1984 menunjukkan bahwa cahaya yang berpengaruh terhadap
perumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 660nm. Percobaan
dengan spectrum inframerah yang panjang gelombngnya 730nm memberikan pengaruh
yang berlawanan. Substansi yang merespon terhadap spectrum cahaya adalah
fitokrom suatu protein warna pada tumbuhan yang mengandung susunan atom khusus
yang mengabsorbsi cahaya.
Suwarsono (1989), menyatakan bahwa
cahaya merupakan perangsang utama khidupan tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan
terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda adalah dilakukan oleh auksin dan
efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada keadaan cahaya yang
terik.
E. Kedelai
Hitam
Kedelai hitam atau yang dikenal dengan
nama latin Glycine max (L) Merrit ini memiliki kandungan protein
37-41 persen dan juga kandungan lemak 11-21 persen. Kandungan asam amino
glutamate pada kedelai hitam sedikit lebih tinggi dari pada kedelai kuning.
Fungsi kedelai hitam dalam kesehatan antara lain sebagai antioksidan, penurun
kadar kolesterol, mencegah penyakit jantung koroner, pelancar pencernaan,
meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi kerusakan ginjal, mencegah anemia,
menghambat virus yang mengakibatkan penyakit pernapasan, mengontrol pertumbuhan
berat badan hingga 50% dan terbukti memperbaiki fungsi otak.
F. Penelitian
sebelumnya oleh Dyah Ayu Gayatri SMA 2 Padang
Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa perkecambahan banyak dipengaruhi oleh faktor
cahaya dan hormon, walaupun factor lain ikut mempengaruhi. Ditinjau dari factor
cahaya, dibuktikan bahwa kedelai yang diletakkan di daerah bersintesis cahaya
kurang atau gelap akan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan
kedelai yang diletakkan di tempat bersintesis cahaya banyak atau terang. Dengan
itu, hormon auksin yang dipengaruhi sedikit atau tanpa cahaya matahari akan
merangsang perpanjangan sel pada titik tumbuh primer. Namun, kondisi tumbuhan
yang baik akan dialami oleh kedelai dengan pengaruh cahaya lebih banyak, yaitu
tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau, namun batang
lebih pendek.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Alat
dan Bahan
a) Alat
1. Gelas
plastic berwarna transparan 6 buah berukuran sama
2. Kapas
purih sebagai media tanam
3. Air,
untuk menyiram tanaman
4. Penggaris,
untuk mengukur pertumbuhan (tinggi batang maupun panjang akar)
5. Alat
tulis, untuk mencatat hasil pengamatan
b) Biji
kedeai hitam sebanyak 24 biji dengan ukuran hampir sama
B. Variabel
a) Variabel
bebas : intensitas cahaya. Diletakkan di
tempat yang terkena cahaya dan tempat gelap.
b) Variabel
terikat :
ü Pertumbuhan
kecambah
ü Panjang
batang dan panjang akar
ü Jumlah
daun dan jumlah akar
ü Lebar
daun dan warna daun
ü Kecepatan
tumbuh dan kecepatan berkecambah
c) Variabele
kontrol :
·
Lama perendaman
·
Jenis biji (kedelai hitam)
·
Media tanam
C. Cara
Kerja Penelitian
1) Menyiapkan
alat dan bahan
2) Merendam
biji kedelai selama kurang ledih 15 menit, kedalam 100ml air. Perendaman ini
dilakukan untuk memecah dormansi biji yang akan ditanam.
3) Memilih
biji kedelai yang terendam di air, yang menandakan kualitasnya baik.
4) Memasukkan
masing-masing 4 biji kedelai pada gelas plastic yang telah diberi kapas basah
dan diberi air hingga kapasnya terendam.
5) Meletakkan
masing-masing gelas plastic pada tempat yang berbeda. Tiga gelas plastic diletakkan
di tempat yang terkena cahaya matahari, dan tiga lainnya diletakkan di tempat
gelap.
6) Menyiram
tanaman secara rutin setiap hari sambil diamati untuk kemudian didata dan
dicatat hasilnya.
7) Yang
terakhir adalah merangkum hasil penelitian dan menarik kesimpulannya setelah 10
hari melakukan percobaan.
D. Tempat
Penelitian
Penelitian yang dilakukan secara
berkelompok ini dilakukan di rumah salah satu anggota kelompok untuk diamati
bersama-sama.
E. Waktu
Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama 10
hari. Dimulai dari hari Selasa tanggal 28 Agustus pukul 04.00 WIB sampai dengan
hari kamis tanggal 6 September pukul 04.00 WIB.
F. Cara
Pengambilan Data
Penelitian ini akan diamati dan dicatat
datanya secara berkala setiap sehari sekali atau 24 jam. Sebagai pelengkap
data, akan disertakan foto yang diambil dalam setiap pengamatan.
a) Tabel
pengamatan
kelompok
|
biji kedelai
|
berkecambah pada hari . . .
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
A
|
A1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
B1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
kelompok
|
biji kedelai
|
Panjang pada hari ke . . .
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
A
|
A1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
B1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Table di bawah ini akan diisi
setelah hari ke-10 atau percobaan selesai.
Pertumbuhan
|
kelompok A
|
kelompok B
|
A1
|
A2
|
A3
|
B1
|
B2
|
B3
|
tinggi batang
|
|
|
|
|
|
|
panjang daun
|
|
|
|
|
|
|
jumlah daun
|
|
|
|
|
|
|
panjang akar
|
|
|
|
|
|
|
Perkembangan
|
Deskripsi
|
warna daun
|
|
warna batang
|
|
keadaan daun
|
|
keadaan akar
|
|
b) Rancangan
percobaan
1. Perlakuan
A = mendapat cahaya
B = tidak mendapat cahaya
2. Ulangan
v Dalam
percobaan ini dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali.
Keterangan
: A1 = perlakuan mendapat cahaya
ulangan 1
A2
= perlakuan mendapat cahaya ulangan 2
A3
= perlakuan mendapat cahaya ulangan 3
B1
= perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 1
B2
= perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 2
B3
= perlakuan tidak mendapat cahaya ulangan 3
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
penelitian
kelompok
|
biji kedelai
|
berkecambah pada hari . . .
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
A
|
A1
|
a
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A2
|
|
a
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
A3
|
a
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
B1
|
a
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B2
|
a
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
B3
|
a
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Berdasarkan tabel yang diperoleh dari hasil percobaan tersebut
rata-rata hampir semua tanaman terjadi perkecambahan pada hari pertama, kecuali
pada tanaman A2. Perkecambahannya sedikit lebih lambat, yaitu pada hari ke-2.
Perkecambahan pada tempat gelap terhitung cepat dengan tinggi tanaman
berkembang cukup pesat. Pada perkecambahan yang terjadi, calon akar yang lebih
dulu menampakkan wujudnya, dan mengalami pemanjangan namun belum memiliki
cabang-cabang akar.
kelompok
|
biji kedelai
|
Panjang pada hari ke . . .
|
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
A
|
A1
|
0,5
|
1,2
|
1,5
|
3,5
|
4
|
5
|
6.5
|
10,5
|
13
|
14,5
|
|
A2
|
0
|
0,5
|
1,5
|
3,5
|
5,5
|
7
|
8,5
|
11
|
12,5
|
13,5
|
|
A3
|
0,35
|
1,2
|
2
|
2,5
|
2,5
|
2,5
|
3
|
4
|
4
|
5
|
B
|
B1
|
0,25
|
2
|
4,5
|
11
|
14
|
19
|
21,5
|
23
|
27,5
|
29
|
|
B2
|
0,3
|
1,7
|
5,1
|
12
|
19,5
|
21
|
24
|
26,5
|
35
|
34,5
|
|
B3
|
0,5
|
1,5
|
3,9
|
11
|
15
|
17,2
|
18
|
19
|
22,5
|
27
|
Dari tabel di atas diperoleh
perhitungan pertumbuhan tanaman secara kuantitatif. Pertumbuhan yang dihitung
dalam cm tersebut, menunjukkan bahwa ada laju pertumbuhan yang sangat berbeda
antara pertumbuhan tanaman di tempat terang (A1, A2, A3) dan pertumbuhan
tanaman di tempat gelap (B1, B2, B3). Agar perbedaan tersebut lebih jelas, maka
dibuat grafik dari salah satu hasil percobaan di tempat terang A2 dan salah
satu hasil percobaan di tempat gelap B2. Berikut ini grafiknya.
Perbedaanpertumbuhan tanaman
terlihat sangat jelas. Kita dapat melihat laju pertumbuhan dari tanaman yang
diletakkan di tempat terang lebih lambat daripada pertumbuhan tanaman yang
diletakkan di tempat gelap. Namun di tempat gelap pertumbuhan cenderung tidak
konstan atau kadang pertambahan tingginya sangat besar kadang relatif sedikit,
berbeda dengan pertumbuhan tanaman di tempat terang yang pertambahan tingginya
stabil.
Dan berikut ini adalah tabel yang
memuat tentang rata-rata kecepatan tumbuh pada masing-masing tanaman.
Tanaman kedelai
|
Kecepatan tumbuh rata-rata
|
A1
|
7.125
|
A2
|
6
|
A3
|
3.6
|
B1
|
16.33333
|
B2
|
23
|
B3
|
18
|
Pertumbuhan
|
kelompok A
|
kelompok B
|
A1
|
A2
|
A3
|
B1
|
B2
|
B3
|
tinggi batang
|
14,5
|
13,5
|
5
|
29
|
34,5
|
27
|
panjang daun
|
1,7
|
2
|
1,3
|
|
|
|
jumlah daun
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2
|
jumlah akar
|
25
|
13,5
|
5
|
29
|
34,5
|
27
|
Perkembangan
|
Deskripsi
|
warna daun
|
Daun tanaman A berwarna hijau sedangkan B berwarna pucat
|
warna batang
|
Batang tanaman A berwarna hijau sedangkan tanaman B berwarna
putih pucat
|
keadaan batang
|
Batang tanaman A kuat sedangkan tanaman B rapuh dan mudah patah
|
keadaan akar
|
Akar tanaman A jumlahnya lebih banyak, sedangkan B akarnya lebih
panjang
|
Tabel diatas adalah tabel yang diisi
setelah penelitian selama sepuluh hari selesai dilakukan. Guna melengkapi
data-data hasil pengamatan dan mempermudah uraian pembahasan.
B. Pembahasan
Pada hari pertama percobaan pada
kelompok tanaman A dan B sudah terjadi perkecambahan kecuali pada tanaman A2.
Calon akar mulai tumbuh pada hari pertama ini. Hari kedua waktunya bagi tanaman
A2 untuk berkecambah. Sedangkan kelompok tanaman A dan B mulai mengalami
pemanjangan akar. Hari selanjutnya, yaitu hari ketiga, tanaman A dan B
menunjukkan kecepatan tumbuh mereka. Pada tanaman kelompok A yang
pertumbuhannya lambat, hanya mengalami rata-rata 0,5cm pertambahan tinggi
sedangkan tanaman kelompok B yang pertumbuhannya cepat mengalami pertambahan
tinggi dengan rata-rata 4cm. Pada hari
ke empat akar tanaman A1, A2, B1, B2, B3 mengalami percabangan atau menjadi
akar searabut. Berkisar dari 3 hingga 6 jumlah akar. Pada hari ke lima, daun
mulai tumbuh pada tanaman A1, A2, B2 dengan jumlah satu dan dua pada tanaman A2
dan B2. Namun, dari ke empat tanaman kedelai yang ditanam pada masing-masing
media tanam B1 dan B2 patah. Pertumbuhan pesat yang terjadi pada tanaman B
adalah pada hari ke empat dimana pertambahan panjangnya mencapai 7cm .sedangkan
untuk tanaman A pertambahan panjang yang cepat juga terjadi pada hari ke empat,
dengan pertambahan panjang sebesar 2cm. Dan pada hari ke sepuluh tercatat
tanaman yang memiliki ukuran paling panjang adalah tanaman B2 dengan panjang
34,5cm, sedangkan jumlah akar paling banyak adalah tanaman A1 dengan jumlah 25
percabangan akar, dan daun terlebar pada tanaman B2 dengan lebar 1,5 cm. Untuk
kecepatan tumbuh tanaman B2 memiliki kecepatan tumbuh yang sangat cepat dengan
rata-rata 23cm, dan tanaman A3 menjadi tanaman dengan kecepaatan tumbuh paling
lambat yakni dengan rata-rata 3,6cm saja.
Percobaan ini berhubungan dengan
pertumbuhan tanaman kedelai dengan cahaya matahari. Bila dilihat dari
tabel-tabel hasil penelitian diatas, setiap percobaan pada tanaman A dan
tanaman B menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan. Yang pertama akan kita
bahas adalah tinggi tanaman. Meskipun pada hari pertama belum menunjukkan
adanya perbedaan tersebut, namun pada hari ke tiga dan seterusnya perbedaan itu
sangat jelas terlihat. Pada tanaman A (tanaman yang mendapatkan cahaya matahari)
pertumbuhannya berlangsung lambat. Pertambaahan tinggi dari hari pertama sampai
hari ke sepuluh juga stabil. Sedangkan tanaman B (tanaman yang tidak mendapat
cahaya matahari) pertumbuhannya sangat cepat fase pertumbuhan dari tanaman B
seperti fase awal, fase log dan fase perlambatannya jelas terlihat. Perbedaan
laju pertumbuhan ini disebabakan oleh hormon auksin yang bekerja pada kedua
tumbuhan. Pada tanaman A hormon auksinnya rusak sehingga pembelahan sel pada
daerah pemanjanjangan batang terhambat, dan pertumbuhan tanaman menjadi lebih
lambat. Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi pemanjangan sel dan juga
memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion
H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim ter-tentu sehingga memutuskan
beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel.
Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg masuk secara osmosis. Sehingga
tanaman B yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat dengan batang yang
lebih panjang.
Meskipun pemanjangan batang pada tanaman
kelompok B tumbuh lebih cepat, namun batang tanaman tersebut berwarna putih
pucat dan kurus sehingga sangat rentan patah. Karena tidak sekokoh batang tanaman A maka
batangnya tidak lurus memanjang, melainkan sedikit membengkok. Berbeda sekali
dengan batang tanaman A. Batang tanaman A sangat kuat dan berwarna hijau segar,
meskipun pertumbuhan memanjangnya sangat lambat dibandingkan dengan tanaman B.
Batang hijau dan kokoh pada tanaman A dikarenakan terjadinya proses
fotosintesis dalam kloropas tanaman. Sedangkan pada tanaman B fotosintesis
tidak terjadi sehingga tanaman akan berwarna putih pucat.
Demikian pula pada daun tanaman A
berwarna hijau dan lebih lebar, dibandingkan dengan daun tanaman B yang ukurannya sedikit lebih kecil
dari daun tanaman A, dengan warna daun yang menyerupai batangnya yaitu putih
pucat. Hal ini dipengaruhi karena adanya perbedaan stomata. Stomata tanaman A
berukuran kecil dan berjumlah banyak yang tersebar merata pada daun, sedangkan
stomata pada tanaman B jumlahnya sangat sedikit. Sehingga fotosintesis yang
terjadi pada tanaman A berlangsung dengan baik sedangkan daun pada tanaman B
tidak mengalami fotosintesis sama sekali karena tidak ada intensitas cahaya
yang diterima oleh tanaman tersebut. Hal ini mengakibatkan kloroplas yang
terdapat pada daun tidak dapat bekerja dengan baik sehingga pigmen warna hijau
(pigmen Klorofil) tidak dapat dihasilkan, berbeda dengan tanaman A.
Keadaan batang dari kedua tanaman ini
yaitu tanaman A dan B juga menunjukkan adanya perbedaan yang kasat mata. Yang
pertama adalah jumlah. Dari segi jumlah, akar tanaman A memiliki percabangan
akar yang jumlahnya lebih banyak dari akar tanaman B. Namun dari segi ukuran,
akar tanaman B lebih panjang daripada akar tanaman A. Karena fotosintesis yang
berguna sebagai penghasil zat makanan tidak terjadi pada tanaman B, maka akar
yang berfungsi sebagai penggantinya dengan menyerap unsur-unsur hara dan air
dari media tanam. Tanaman akan memperpanjang ukuran akarnya untuk menjangkau
unsur-unsur hara yang lebih jauh.
BAB V
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dari
percobaan diatas sesuai dengan hipotesa yang telah dibuat pada awal makalah.
Cahaya matahari sangat berperan penting terhadap tumbuh kembang tanaman. Cahaya
matahari dapat merusak auksin dan menghambat pertumbuhan, namun sangat membantu
proses fotosintesis yang sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan tanaman,
sehingga tanaman berkembang sempurna dengan daunnya yang hijau, batang yang
kokoh meskipun batangnya lebih pendek . Sedangkan kekurangan cahaya matahari
akan mengalamai etiolasi karena terlalu banyak mengandung hormon auksin yang
terus menerus melakukan pemanjangan sel, dan tanpa cahaya matahari tanaman tidak dapat berfotosintesis dengan baik
sehingga tanaman tidak tumbuh menjadi hijau segar melainkan berwarna putih
pucat.
2.
Saran
Dalam
melakukan percobaan ini agar hasilnya benar-benar sesuai dengan yang diharapkan
maka sebaiknya meletakkan tanaman pada tempat yang benar-benar terkena cahaya
selama kurang lebih 11 jam dalam sehari dan tempat yang benar-benar-benar gelap
tanpa cahaya apapun termasuk cahaya lampu selama kurang lebih 23 jam sehari.
Pengukuran harus seakurat mungkin agar tidak terjadi kesalahan dalam
pengakumulasian data. Semakin lama percobaan dilakukan semakin baik pula hasil
yang akan diperoleh. Pastikan melakukan penyiraman secara teratur, jangan
sampai tanaman menjadi kering dan mati.
Daftar Pustaka
Lampiran
Informasi yang mendukung data hasil
penelitian ini selain berupa tabel dan grafik juga dilampirkan foto-foto selama
percobaan berlangsung. Gambar disisi sebelah kiri adalah tanaman A2 sedangkan
di sebelah kanan adalah tanaman B2.